Mengenal Peralatan dan Busana Liturgi Alat liturgi merupakan peralatan buatan yang digunakan dalam rangka  perayaan liturgi. nah, bagi kita ...

Mengenal Peralatan dan Busana Liturgi


Alat liturgi merupakan peralatan buatan yang digunakan dalam rangka  perayaan liturgi. nah, bagi kita para misdinar, pastinya harus tahu apa fungsi dari peralatan tersebut


A)  Peralatan Liturgi


1) Perlengkapan piala.

Urutan : piala – kain piala(purificatorium) – sendok kecil – patena – hosti besar – palla – korporal.

Piala/cawan : berasal dari Bahasa Latin calix, artinya piala. Piala ini tempat anggur yang pada saat misa kikonsekrir menjadi darah Kristus.

Bagian Bagian Piala


2. PURIFIKATORIUM
 Purificatorium/kain piala : merupakan kain kecil persegi empat  yang digunakan      untuk membersihkan piala dan juga alas untuk selubung bagi tangan petugas liturgy.

berasal dari bahasa Latin “purificatorium”, yaitu sehelai kain lenan berwarna putih berbentuk segi empat untuk membersihkan piala, sibori dan patena. Sesudah dipergunakan, purifikatorium dilipat tiga memanjang lalu diletakkan di atas piala.

Purifikatorium


3. PATENA

Patena : sejenis piring kecil berbentuk bulat yang berlapis emas, yang digunakan untuk meletakkan hosti besar.

berasal dari bahasa Latin yang artinya “piring”. Patena, yang sekarang berbentuk bundar,datar, dan dirancang untuk roti pemimpin Perayaan Ekaristi, aslinya sungguh sebuah piring. Dengan munculnya roti-roti kecil yang dibuat khusus untuk umat yang biasanya disimpan dalam sibori, fungsi dari patena sebagai piring menghilang. Maka bentuknya menjadi lebih kecil (Sejak abad 11). Menurut PUMR 2000, “untuk konsekrasi hosti, sebaiknya digunakan patena yang besar, di mana ditampung hosti, baik untuk imamdan diakon, maupun untuk para pelayan dan umat

Patena, hendaknya dibuat serasi dengan pialanya, dari bahan yang sama dengan piala, yaitu dari emas atau setidak-tidaknya disepuh emas. Patena diletakkan di atas purifikatorium.

Patena

4.CORPORALE

Korporal : dalam bahasa latin yaitu corpus yang artinya tubuh, karena  disitulah akan diletakkan Tubuh Tuhan Yesus. Korporal ini merupakan kain persegi empat yang lebar yang dibentangkan dialtar sebagai alas piala , patena dan piksis.

Sehelai kain lenan putih berbentuk bujur sangkar dengan gambar salib kecil di tengahnya. Seringkali pinggiran korporale dihiasi dengan renda.

Dalam perayaan Ekaristi, imam membentangkan korporale di atas altar sebagai alas untuk bejana-bejana suci roti dan anggur. Setelah selesai dipergunakan,korporale dilipat menjadi tiga memanjang, lalu dilipat menjadi tiga lagi dari samping dan ditempatkan di atas Palla.

Corporale

5. Ampul 
Ampul adalah 2 gelas kecil yang berisi air dan anggur. Jika ampul tidak terbuat dari kaca, biasanya terdapat tulisan V(vinum=anggur) dan A (Aqua=air).

Ampul

6.Cerek Lavabo dan kain lavabo 
Lavabo merupakan tempat untuk mencuci tangan imam yang selalu disertai dengan kain lavabo.

Lavabo

7.Sibori 
Sibori berasal dari bahasa Latin ciborium artinya makanan. Sibori hampir serupa piala tetapi yang digunakan untuk tempat hosti kecil.

Sibori


8.Piksis 
Piksis berbentuk seperti kaleng kecil yang isinya lebih sedikit dibandingkan sibori dan biasanya digunakan untuk mengirim komuni orang sakit dan menyimpan hosti besar.

Piksis

9.Monstrans 
Monstrans digunakan untuk mentahtakan Sakramen Mahakudus(hosti besar) dalam Ibadat Pujian atau adorasi kepada Sakramen Mahakudus.

Monstrans



10.Hisop/aspergil 

Hisop/Aspergil disebut hisop karena di Yahuditanaman hisop inilah yang digunakan untuk pemercikan, disebut juga dengan aspergil karena pemercikan diiringi lagu “asperges me” yang berarti percikilah aku. Hisop ini merupakan alat pemercik yang dipakai untuk memerciki umat dengan air suci yang melambangkan pembersihan dosa atau mengingatkan akan pembaptisan, biasanya juga digunakan untuk memerciki benda.


Hisop/Aspergil


11.Pendupaan/Wiruk/Turibulum

Wiruk/Pendupaan/Turibulum: terdiri atas navikula(tempat ratus/dupa) dan alat untuk mendupai yang terbuat dari logam dan di gantung dengan rantai. Turibulum digunakan di Gereja Katolik, Gereja Ortodoks, Gereja Ortodoks Oriental, Gereja Anglikan, Gereja Lutheran, Gereja Apostolik Armenia serta Gereja Gnostik.

Pendupaan/Wiruk/Turibulum


12.Gong,Lonceng dan Kandelar

Gong


Lonceng

Kandelar


13.Keprak/Crostalus
keprak/Crostalus digunakan sebagai pengganti lonceng pada masa Prapaskah dan Adven.

Crostalus



B) Busana Liturgi

A.    Alba (albus) yang berarti putih.Dipakai romo jika tdk berjubah.

Alba



 B.     Stola ~ hanya dipakai oleh orang tertahbis ( romo,uskup) dipakai dengan cara sejajar. Jika yang menggunakan masih diakon memakainya dengan cara miring dari pundak ke pinggang kanan.

Stola




C.     Superpli (superpellizeum) ~ pakaian luar sepanjang lutut. Berwarna putih. Dipakai imam/diakondiluar misa/untuk ibadat. Superpli dipakai bila sdh menggunakan jubah.
Superpli




D.    Kasula (planeta) yg berarti pakaian luar ~ pakaian liturgi resmim yang paling atas untuk romo. Sekarang dapat digunakan sebelum stola.

Kasula


E.     Singel ~ tali pengikat pinggang yang panjang dibuat dari benang berwarna putih digunakan untuk mengikat alba/jubah yang panjang.

Singel


F.     Velum ~ kain selubung.Digunakan oleh imam untuk menyelubungi pegangan monstrans yg berisi sakramen maha kudus. Digunakan dengan cara dikalungkan dari belakang & menutupi kedua pundak.

Velum


G.    Pluviale ~ arti harafiahnya adalah mantel hujan . Digunakan oleh uskup/imam pada perayaan liturgi di luar ekaristi,seperti prosesi adorasi/pemberkatan yg lain.

Pluviale



H.    Dalmatik ~ bentuknya mirip kasula tetapi ujung dalmatik dibuat persegi/bersudut sedang pada kasula tidak. Biasa dipakai oleh diakon calon romo.


Dalmatik



I.       Palium ~ hanya digunakan oleh paus& uskup agung dlm perayaan liturgi meriah.

Palium



J.       Amik ~ kain segi empat panjang,bertali,dipakai oleh imam,untuk menutupi leher & krah baju yg dipakai di bawah alba.

Amik




  Pakaian uskup : 

Busana Uskup


         1. Jubah uskup biasanya ada kombinasi ungu.
         2. Salib dada,salib yg menggantung di dada.
         3. Cincin uskup,yg dipakai di tangan kanan.cincin melambangkan kesetiaan.
         4.Topi warna merah
         5. Mitra,tutup kepala yg digunakan olewh uskup pada waktu ia memimpin liturgi
         6. Tongkat uskup,melambangkan wewenang/kuasa sbg gembala umat.
         7. Mantol uskup.
  


Pakaian misdinar : 


Busana misdinar



         1. Gaun,semacam rok yg panjang smpai mata kaki. Warna sesuai warna liturgi.
         2. Superpli ,alba yg panjangnya setengah badan.
         3. Kerah lebar diatas superpli,warnanya sesuai warna liturgi.
         



Demikian lah Yang Bisa Dijelaskan Beberapa Dari Misdinar, Semoga Dapat Membantu Buat Adik Adik Yang Calon misdinar dan Yang Sudah Misdinar Dibaca lagi ini, Supaya Tidak lupa. 


Salam hangat dari mimin:)

Memahami Tata Perayaan Ekaristi Menelusuri dan Memahami serta Mengingat Kembali : A) Doa Doa Pokok  1. Tanda Salib 2. Bapa Kami 3. Salam Mar...

Memahami Tata Perayaan Ekaristi

Menelusuri dan Memahami serta Mengingat Kembali :


A) Doa Doa Pokok 

1. Tanda Salib

2. Bapa Kami

3. Salam Maria

4. Kemuliaan

5. Doa Tobat Allah Maharahim

6. Doa Tobat Saya mengaku

7. Syahadat Nicea Konstantinopel


(Dihapal isi doanya dan Akan Diuji) 



B) Tata Perayan Ekaristi Dalam Gereja Katolik

1. Ritus Pembuka 

Ritus pembuka di awali dengan Lagu Pembukaan 

A) Romo dan Petugas Liturgi serta misdinar memasuki gereja. 

B) Imam membuka Ekaristi dengan memberikan Tanda salib pembuka.   

C) Imam memberikan pengantar dari bagian injil  yang akan dibacakan nanti. 

D) Seruan Tobat,Imam mengajak umat untuk mengakui segala dosa dan kesalahan dengan doa ataupun nyanyian.

E) Madah Kemuliaan Menyanyikan lagu Kemuliaan.

F) Doa Pembuka, Imam memimpin doa pembuka. (Selama Ritus Pembuka, umat Berdiri) 


2. Liturgi Sabda

A) Bacaan I , Bacaan sabda Tuhan dibacakan oleh petugas lektor gereja (Umat Duduk) 

B) Mazmur Tanggapan (Umat Duduk) 

C) Bacaan II (umat duduk). Bacaan sabda Tuhan dibacakan oleh petugas lektor gereja. (Umat Duduk) 

D) Bait Pengantar Injil (umat berdiri).

E) Imam membacakan injil kitab suci dan umat berdiri menyimak dengan seksama 

F) HOMILI (umat duduk). 

G) Syahadat Nicea Konstantinopel (Umat berdiri). 

H) Doa Umat (umat berdiri). Petugas liturgi membacakan doa umat.


3. Liturgi Ekaristi 

A) Permohonan Persembahan (Umat Berdiri) 

B) Persiapan Persembahan (umat duduk). (umat berdiri ketika didupai)

C) Doa Persiapan Persembahan . (Umat Berdiri).

D) Doa Syukur Agung (umat berdiri).

E)  Kudus (umat berdiri). Menyanyikan lagu Kudus

F) Aklamasi Anemnesis,Epiklesis dan Doksologi (umat berdiri). 

G) Bapa Kami (umat berdiri)

H) Doa Damai (umat berdiri)

I) Anak Domba Allah (umat berdiri)

J) Persiapan Komuni (umat berdiri/Berlutut)

K) Komuni (umat maju kedepan menerima hosti).                    

L) Saat Hening (umat duduk) 

M) Doa Sesudah komuni (umat berdiri)


4. Ritus Penutup

Berkat (umat berdiri)

Pengutusan (umat berdiri)

Perarakan keluar (umat berdiri)


 A. Mengenal Gereja Apakah ini? Mari Mendalaminya. I. Profil  Gereja : Katolik Paroki St Paulus l Alamat : Jl. Asrama No.4, Pulo Brayan Beng...

 A. Mengenal Gereja


Apakah ini? Mari Mendalaminya.

I. Profil 

Gereja : Katolik Paroki St Paulusl

Alamat : Jl. Asrama No.4, Pulo Brayan Bengkel, Kec. Medan Tim., Kota Medan, Sumatera Utara 20241


II. Bagian Bagian Gereja

Gedung gereja terdiri dari beberapa bagian/ruang/tempat dimana masing-masing memiliki fungsi yang berbeda-beda. Kita lihat beberapa ruang/tempat yang biasanya dijumpai dalam gedung gereja Katolik.


      A . Altar

Adalah tempat dimana Imam memimpin perayaan liturgi. Tempat ini lebih tinggi dibanding dengan ruangan lain agar umat yang hadir mengikuti perayaan liturgi dapat melihat aktivitas yang terjadi, Altar mulai dari Tangga lantai Satu hingga ketas sudah bagian Altar.


Perlengkapan gereja yang ada di Altar :

1. Meja Altar

Yaitu meja besar untuk mengadakan Perayaan Ekaristi atau kegiatan liturgi lainnya.

2. Mimbar/Ambo

Yaitu tempat untuk melaksanakan Ibadat Sabda (bacaan-bacaan Kitab Suci), Homili, pendarasan Mazmur dan Doa Umat.

3. Sedilia

Yaitu tempat duduk (kursi) untuk pemimpin liturgi (Imam Selebran).

4. Meja Kreden

Yaitu meja kecil untuk menempatkan bahan persembahan (roti dan anggur) serta peralatan misa.

5. Tabernakel

Yaitu semacam lemari kecil, untuk menyimpan Sakramen Maha Kudus bagi keperluan orang sakit/viaticum atau kunjungan kepada Sakramen Maha Kudus.

6. Lampu Tuhan

Yaitu lampu merah yang menyala terus sebagai tanda bahwa dalam Tabernakel tersimpan Sakramen Maha Kudus.

7. Salib Besar

Yaitu Salib yang terpasang permanen di atas posisi Tabernakel menghadap ke Panti Umat.


       B. Panti Umat

Adalah tempat umat untuk mengikuti perayaan liturgi, terutama Perayaan Ekaristi. Perlengkapan gereja yang ada di Panti Umat :

1 Bangku dan tempat berlutut, atau kursi tempat duduk umat.

2. Patung Yesus, Bunda Maria dan Santo/Santa Pelindung.

3. Gambar 14 stasi Jalan Salib.

4. Tempat Air Suci di dekat pintu-pintu masuk.



       C. Sakristi

Yaitu tempat untuk persiapan Imam dan para asistennya mengenakan busana liturgi sebelum menuju ke Panti Imam guna melaksanakan perayaan liturgi.

Di Sakristi tersimpan benda-benda suci, diantaranya :

1. Buku-buku liturgi untuk berbagai upacara liturgi.

2. Busana liturgi untuk Imam dan petugas liturgi lainnya.

3. Peralatan liturgi untuk Misa, pemberkatan nikah, upacara kematian dll.

4. Lonceng, yang dibunyikan sebagai tanda perayaan liturgi akan dimulai.


        D. Ruang Pengakuan

Yaitu tempat untuk penerimaan Sakramen Tobat secara pribadi. Ruang ini terbagi dalam dua bagian, satu untuk Imam, dan satunya untuk Pengaku Dosa.

Dalam ruangan ini terdapat :

1. Kursi tempat duduk Imam.

2. Tempat berlutut bagi Pengaku Dosa.

3. Salib diatas/didepan Pengaku Dosa


B. Mengenal Misdinar


Putra Putri Altar 

I. Pengertian

Saat misa, seringkali umat melihat anak-anak usia 10 tahun hingga remaja usia 17 tahun memakai jubah dan berada di altar. Siapakah mereka? Ya, mereka adalah misdinar. Misdinar berasal dari 

1)Bahasa Belanda : misdienaar

2)Bahasa Inggris : Altar Boys

3)Bahasa Latin : Akolit

4)Bahasa Indonesia : Putera/Puteri Altar 


yang berarti asisten misa. Mereka adalah orang-orang yang membantu Imam saat mengadakan perayaan Ekaristi.


II. Sejarah Santo Tarsisius Pelindung Misdinar.

Santo Tarsisius Pelindung Misdinar


Pada awal mulanya, misdinar hanyalah anak laki-laki, sehingga disebut Putra Altar. Namun seiring berjalannya waktu, anak perempuan pun akhirnya diperbolehkan menjadi putra altar. Sehingga istilah yang digunakan adalah misdinar.


Santo Tarsisius lahir pada tanggal 15 Agustus sekitar tahun 250 di Roma. Setiap pagi, sebelum fajar ia sering melewati jalan-jalan dan lorong-lorong kota Roma ke tempat orang Kristiani berkumpul. Gua – gua bawah tanah, yang sebetulnya adalah kuburan, mereka gunakan sebagai tempat pertemuan. Tempat seperti itu dinamakan Katakomba. Yaitu sebgangn lurus panjang gelap dan ditutup oleh batu panjang. Mereka hanya berani berkumpul pada malam hari, karena agama mereka terlarang.


Pada zaman kaisar Valerianus, orang-orang Nasrani tidak diperkenankan untuk menerima sakramen (Tubuh Kristus) dan diharuskan untuk menyembah berhala. Bila tidak mau menyembah berha, maka akan ditangkap dan dibunuh. Pada suatu hari seperti biasa Tarsisius pergi ke Katakomba untuk mengikuti Misa. Pada saat itu Bapa Suci (Sri Paus) ingin mempersembahkan misa sendiri. Tapi hanya sedikit orang yang datang, karena kebanyakan dari orang Kristiani sudah ditangkap, adapula yang mengungsi ke luar kota untuk menyelamatkan diri. Tidak seperti biasa Tarsisius tidak langsung pulang, tetapi membantu untuk mengatur alat Misa. Saat itu Sri Paus mengeluh bahwa ada petugas penjara yang datang secara diam-diam. Dia bilang tawanan-tawanan Nasrani ingin sekali menyambut Tubuh Kristus sebelum dibunuh. Tetapi keadaannya tidak memungkinkan karena wajah Sri Paus sudah tidak asing bagi kebanyakan orang.


Maka dari itu Tarsisius memberanikan diri untuk memberikan sakramen kepada tawanan-tawanan tersebut. Pada pagi-pagi benar, Tarsisius berjalan menelusuri setiap Katakomba dan menuju penjara dimana para tawanan berada, dia membawa Hosti Suci dalam kotak emas dan dikalungkandengan tali pada lehernya serta menutupinya dengan toga yang ia pakai. Tetapi malang bagi nasibnya, di tengah perjalanan ia bertemu dengan teman-teman sekolahnya, teman-teman mengetahui bahwa ia membawa sesuatu dari orang Kristiani, mereka meminta paksa dan Tarsisius menolaknya, sehingga Tarsisius dilempari batu, dipukuli dan ditendang sampai sekarat.


Tak lama kemudian ia bertemu dengan seorang prajurit yang kebetulan beragama Nasrani. Anak-anak itu pun lari pontang-panting karena teriakan prajurit itu. Setelah itu ia meminta tolong kepada prajurit tersebut untuk mengantarkannya kepada para tawanan. Setelah prajurit itu bersedia untuk membawa Hosti Suci, Tarsisius pun dibawa ke rumah orang Kristiani terdekat dan ditinggalkan, karena prajurit itu mau mengantarkan Komuni Suci secara diam-diam kepada para tawanan. Tak lama kemudian Tarsisius meninggal, lukanya terlalu parah. Ia dimakamkan di Katakomba Kalikstus, di Jalan Apia, dekat makam para Sri Paus.


Dari peristiwa tersebut maka Gereja memilih dia menjadi pelindung akolit(proakolit), karena telah mengorbankan hidupnya demi Ekaristi Kudus. Martir suci ini diperingati setiap tanggal 15 Agustus.



Penulis : LionHeart


                  Deus meus protegit=> Tuhan melindungiku (Misdinar stasi st paulus) Deus meus et omnia =>Tuhan adalah segalanya Bagik...

                 


Deus meus protegit=> Tuhan melindungiku (Misdinar stasi st paulus)


Deus meus et omnia =>Tuhan adalah segalanya Bagiku (keuskupan Agung Medan) 


Amor vincit omnia => Cinta mengalahkan segalanya 


Nil Sine numini => Tak ada yang dapat terjadi tanpa kehendak ilahi


Beati pauperes spiritu => Berbahagialah mereka yang rendah hati (khotbah dibukit Mat. 3:5)


Is fecit, cui prodest => Barang siapa yang berguna, dia telah berbuat


Nil sine magno labore vita dedit mortalibus => Tanpa kerja keras, kehidupan tak memberi apapun pada manusia 


Cor unum et anima => Satu hati satu jiwa


Ecce ego quia vocasti me => Inilah aku, sebab Engkau telah memanggilku


Dum spiro spero => Selama saya masih bernafas, saya tetap berharap


Cor contritum et humiliatum Deus, non despicies => Hati yang patah dan remuk redam, tidak akan kau pandang hina Ya Allah


Omnis enim qui petit accepit, et qui quaerit invenit, et pulsanti aperiatur => Setiap orang yang meminta - menerima, setiap yang mencari - mendapatkan, dan setiap orang yang mengetok baginya pintu dibukakan (Luk. 11:10)


Festine Lente ! => Bergegaslah tapi perlahan ! (Kaisar Augustus)


Cura, et valeas ! => Berusahalah agar engkau berhasil !


Iuvante Deo Vincimus => Dalam Tuhan kita pasti menang


Haec est Domus mea, Inde Gloria mea => Inilah rumahku, darinyalah Kemuliaan-Ku akan terpancar


Unitas in Diversitas => Setiap pribadi menyumbang rasanya


Crescit en eumdo => Bertumbuhlah sambil berjalan


Quoniam bonus,quoniam in saeculum misericordia eius => Sebab Dia baik, dan kasih setianya untuk selama-lamanya


Et ipsa scientia potestas est => Pengetahuan itu adalah kekuatan (by: Francis Bacon dalam karyanya Meitationes Sacrae de Haeresibus)


Domine, doce nos orare => Tuhan, Ajarilah kami berdoa 


Glorificate et portate Deum in corpora vestro => Muliakanlah Tuhan serta bawalah Ia di dalam tubuhmu


Consuetudinis vis magna est => Pengaruh sebuah kebiasaan sangat luar biasa


Spe gaudentes, in tributatione patientes, oratione instante => Bersukacitalah dalam pengharapan, bersabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa.


Cum enim infirmor, tunc potens sum => Ketika aku lemah aku kuat


Forti animo esto, in proximo est ut a Deo curevis => Tetapkan hati, penyembuhan dari Allah sudah dekat saatnya


Gaudium esti laboriosum => Gembira meskipun melelahkan


Filioli mei, non diligamus, verbo neque lingua, sed opera et veritate => Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran


Qui scribit, bis legit => Barang siapa menulis, ia membaca dua kali


Optimum medicamentum quies est => Obat yang terbaik adalah ketenangan


In omnibus Quaerent Dei => Dalam segala sesuatu menemukan Tuhan


Pax melior est quam instissimum bellum => Perdamaian lebih baik ketimbang perang yang beralasan


Homo proponit, sed Deus disponit => Manusia berencana, Tuhan yang menentukan


Fluctuat nec mergitur (motto kota Paris) => Terombang ambing tapi tak tenggelam


Deo Vindice (motto konfederasi Amerika) => Tuhan itu pelindung kita


Audaces fortuna iuvat => Nasib baik menolong mereka yang berani


Potius sero quam numquam => lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali


Sequi Naturam => ikutilah arah kodrati alam


Nihil est in intellectu quod non prius fuit in sensu => Tidak ada apapun dalam budi manusia yang tidak melalui indra



Sekian Dan Terimakasih. 



Artikel ini Repost dibuat Oleh : Fr. Win hendra 


Jangan lupa mampir keb blog Frater itu

Winhend.blogspot.com

                    Pada suatu waktu seorang raja kafir bertanya pada hambanya yang seorang Kristen: " Mengapa Tuhanmu turun ke dunia u...

                   


Pada suatu waktu seorang raja kafir bertanya pada hambanya yang seorang Kristen: "Mengapa Tuhanmu turun ke dunia untuk menyelamatkan umat-Nya?Mengapa tidak memerintahkan malaikat-malaikat- Nya? Jikalau engkau tak bisa menjawab itu, aku akan memerintahkan mati bagimu!" 



Sang hamba meminta waktu seminggu untuk mempersiapkan dirinya memberikan jawaban yang tepat.  Sementara itu, dia memanggil salah seorang dari perupa terkenal dan memintanya untuk membuat sebuah boneka yang harus mirip dengan putri dari sang raja kafir itu.  



Tepat satu minggu, pagi-pagi benar sang raja kafir pergi ke sebuah danau kecil dekat istananya dengan bertelanjang kaki berjalan kokoh.  Hal ini terjadi karena dia melihat putrinya jatuh ke dalam air danau tersebut.  Tanpa ragu dan berpikir dua kali, sang raja kafir ini masuk ke dalam danau untuk menyelamatkan putrinya.  Dan seketika dia menyadari saat memegangnya, bahwa itu hanyalah sebuah boneka!  



"Ya raja, mengapa engkau masuk ke dalam danau ini untuk menyelamatkan putrimu? Bukankah adalah mudah untuk hanya memanggil para hambamu untuk melakukan, alih-alih engkau yang melakukan?"  kata sang hamba.



"Dapatkah hati seorang ayah tega membiarkan kematian yang sia-sia dari kehidupan anaknya di hadapan tatapan matanya?"  kata sang raja kafir.



"Kini engkau lihat, ya raja, mengapa Tuhan kami sendiri datang ke dalam dunia untuk menyelamatkan anak-anak terkasih-Nya alih-alih menyuruh orang lain!"  seru sang hamba. 

  SIFAT DAN CIRI GEREJA KRISTUS   Bagaikan roh kita untuk badan kita, seperti Aliran Roh Κudus bagi Tubuh Kristus, yaitu Gereja.  Roh Kudus ...

 



SIFAT DAN CIRI GEREJA KRISTUS 


Bagaikan roh kita untuk badan kita, seperti Aliran Roh Κudus bagi Tubuh Kristus, yaitu Gereja.  Roh Kudus menghidupkan dan menjadikan Gereja "kanisah".  Kanisah itu bait suci, maka Gereja adalah bait suci Roh Κudus.  Karena itu, di mana ada Gereja, di situ ada Roh Allah.


 

Roh itu menganugerahkan aneka ragam karunia khusus yang disebut karisma kepada Umat Allah untuk berbagai karya atau tugas.  Semua karisma yang digunakan untuk membangun Gerej a, maksudnya melayani keseja hteraan manusia dan kebutuhan dunia.  Siapa yang karisma wajib menghormati para gembala Gereja yang dipilih Alah menerima untuk mempertahankan apa yang baik. 



Sifat dan Ciri 

ltulah-sudah dipaparkan sejak beberapa edisi lalu -Gereja Kristus.  Dalam ikrar iman kita atawa Syahadat a.k.a.  Kredo, Gereja Kristus itu kita akui, kita sebut Gereja yang satu, kudus, katolik, dan apostolik.  Inilah keempat sifat Gerea.  Keempatnya tak dapat diceraikan satu sama lain, keempatnya melukiskan ciri-ciri hakikat Gereja.  Singkatnya, keempatnya adalah sifat sekaligus ciri Gereja untuk menilai apakah Gereja Kristus itu.  



Dari manakah asal sifat-sifat itu?  Dari Allah sendiri, Umat Allah mencerap dan menerimanya melalui sejarah dan mengindahkannya sebagai tanda yang jelas bagi Gereja Kristus. 


Gereja Itu Satu Apanya yang satu?  Ada tiga hal: (1) asalnya, (2) pendirinya, (3) jiwanya.  Gereja itu menurut asal nya adalah dari Allah.  Gereja satu menurut pendirinya, yaitu Kristus.  Dan jiwanya adalah Roh Kudus yang menciptakan kan persekutuan dan menjadi pemersatu.  Roh Kudus roh pemersatu, bukan roh pemecah-belah.  Demikianlah kalau dikatakan Gereja itu satu.  Gereja itu satu juga karena adanya ikatan kesatuan.  Apakah sajakah ikatan itu?  Ada tiga hal: (1) ikrar iman, (2) ibadat, (3) sukses.  Apa maksudnya?  Ikrar iman adalah pengakuan iman yang satu dan sama yang diwariskan oleh pararasul.  Iman kita kini adalah iman yang mengikuti iman para rasul dulu, bukan iman hasil ciptaan satu-dua orang tertentu. 



Ikatan kedua adalah ibadat.  Gereja yang satu itu satu dalam peraya dan ibadat, terutama di dalam sakramen-sakramen.  Ada tujuh sakramen dalam Gereja Kristus.  Di mana pun di seluruh dunia, ketujuhnya dijunjung sebagail sakramen-sakramen suci tanpa terkecuali. 



Ikatan ketiga adalah keberhasilan apostolik, artinya Gereja yang satu digembalakan oleh pemimpin yan sah diangkat dengan Sakramen Tahbisan yang tidak terputus mata rantainya sejak pararasul, bukan oleh (orang yang mengaku) ​​pemimpin yang mengangkat atas dirinya sendiri atas mandat atau wangsit entah darimana.



Sekian dari Admin GS

  PENYALAHGUNAΑΑN KERAHIΜΑΝ TUHAN  1. Ada dua cara di mana iblis berusaha kuat untuk menipυ manusia menuju kebinasaan kekal: setelah mereka...

 


PENYALAHGUNAΑΑN KERAHIΜΑΝ TUHAN 

1. Ada dua cara di mana iblis berusaha kuat untuk menipυ manusia menuju kebinasaan kekal: setelah mereka entar dosa, iblis membujuk mereka denuk berputan asa  namuη sebelum seseorang mengoreksi dosa, iblis mendorong mereka untuk melakukannya dengan dibumbui harapan akan mendapatkan kerahiman Tuhan nantinya.  Dan iblis mengakibatkan kehancuran jiwa-jiwa yang tak terhitung banyaknya baik lewat tipu daya kedua maupun yang pertama.  "Tuhan Mahakasih," kata si pendosa yang keras kepala kata St.  Alfonsus de Liguori yang tidak mempertobatkan si pendosa darijalan hidupnya yang salah.  "Tuhan Mahakasih," namun kasih dikumandangkan oleh Bunda Allah dalam kidungnya, "Miseric ordia eius timentibus eum" - "Belas-Nya turun atas mereka yang takut kepada-Nya" (Lukas 1:50).  Ya, Tuhan memberi kerahiman-Nya kepada orang yang takut kesalahan kepada-Nya, namun demikian kepada orang yang menyalahgunakan kerahiman-Nya untuk melanggarnya berkali -kali.  YaTuhan!  Aku bersyukur karena tela membuatku peka atas kesabaran-Mu kepadaku.  Linatiah, aku termasuk dari mereka yang menyalahgunakan kemurahan-Mu, yang telah melanggar-Mu berkali-kali. 


 2. Tuhan itu Mahakasih;  namun Dia juga adil.  Para pendosa hanya mengharapkan kerahiman-Nya saja,.  tanpa memedulikan keadilan Ilahi: namun hal itu masalah mungkin kalau Dia hanya mengampuni dan tanpa pernah menghukum, Dia menjadi kurang adi.  Oleh karena itu Bapa Αvila melihat bahwa kesabaran Tuhan bagi mereka yang menyalahgunakan kerahiman Allah dengan lagi-lagi melanggar-Nya, hal itu bukan lagi kerahiman, melainkan kurang adil.  Tuhan terikat untuk menghukum mereka yang tidak kasih sayang.  4% 491 14:10 200 Komentar katolikimanku Hukuman demikian, ya Tuhan, belumlah menghinggapiku, kalau tidak saat ini aku telah berada di neraka seandainya aku tetap berkeras dalam dosa-dosaku.  Tetapi tidak: Saya merekomendasikan untuk mengubah hidupku: Saya merekomendasikan untuk tidak melanggar-Mu lagi.  Nalau hingga kini aku tidak menyenangkan Engka, aku menyesalinya dengan segenap jiwaku;  Dengan alasan bahwa saya adalah seorang anak untuk Mengasihi-Mu, dan saya merekomendasikan untuk Mengasihi Engkau lebih dari orang lain yang diberikan, karena kesabaran-Mu padaku melebihi dari Engkau yang diberikan kepada orang lain.  



3. Tuhan tidak suka dipermainkan.  Tuhan menjadi dipermainkan, jika si pendosa yang terus menerus melanggar-Nya, toh kemudian berbahagia di surga.  Apa yang ditabur seseorang, itu juga yang akan dituainya.  Dia yang menabur perbuatan baik akan mendapatkan pahala;  namun dia yang menabur keiahatan akan mendapatkan penghukuman.  Harapan untuk mendapat maaf Tuhan bagi mereka yang merupakan dosa, adalah kekejian dalam pandangan Alah: harapan bagi mereka hanyalah kutukan, kata Nabi Ayub yang suci.  Jadi si pendosa.  yang memiliki harapan demikian, menantang Tuhan untuk menghukumnya Ciptanya, bagaikan seorang hamba yang menantang tuannya, dikarenakan tuannya baik, mengambil kesempatan dari sang tuan untuk berbuat jahat. 




Sekian Dari Admin GS